12.25.2008
11.23.2008
rest in pleased
melainkan untuk kematianmu
kamu, lebih baik mati saat ini
karena yang tersisa cuma 'belaka!'
tapi...
masih terlalu bagus buatmu
seharusnya aku cukup berbalik dan pergi
you dont deserve flowers!
matilah..
seperti yang lainnya
tied
then forever you are sleeping..
11.11.2008
my first
Saya ingat saat ruang itu masih menjadi milik saya, sempurna!
I owned almost nothing of anything and that is why my belongings fitted nicely. Tapi tidak begitu lama, saat saya masih bersandar ditempat yang sama, missing link itu datang menjebak saya. And I began to feel it pressing down on me with the weight of all things going wrong.
Malam itu kita duduk berhadap muka, ditemani cahaya dari layar tv, asap rokok dan segala pikiran mabuk kita. Your eyes searching mine..dan kamu berbisik…
Maaf saya tidak ingat kata katamu, tapi saya tidak lupa senyum bahagia saya.
After that night, the world to me is about contained within our walls, the music we chose, the thick air and the colors of that room. I forgot how life used to be. I forgot to be terrified of how it would be in years to come. Saya bahagia.
Dan suatu hari hujan mulai turun. Memang tidak tiba tiba. Kita sudah melihat mendung hitam yang berjingkat jingkat di belakang kita. Somehow we welcomed the rain. Then all of a sudden, we were up to our thighs in storm water and hatred, and there was no going back. Manytimes we made attempts to go back to dry land, but didn’t look good on either of us.
And tonight I finally realize that the weather had shifted permanently, we had both grown out of each other.
When im finished this, I imagine you were here with a kiss but I don’t pretend to mean it. Now that my heart is pressed between these words, I leave.
11.05.2008
what a rain..
ternyata deras rintiknya bisa cukup menyakiti
yah..yah.. saya yang sinting, bukannya berteduh di pinggir jalan. turun dari motor. make jas ujan. lalu lanjut ngeeng ngeeng lagi, saya lebih memilih nantangin hukum alam tersebut [muup genk, motorna mandi ujan n_n]
alhasil sampai dikos saya meriang dudidam dengan sukses.
huff..
sebenarnya point saya bukan itu,
jadi...
saya merasa janggal. asing. ga enak dan kesepian.
betapa kehujanan bisa membuat saya aware. bangun dari mimpi. sadar dari mabok.
lalu berlirih 'wow....saya sendirian'
bingung..
harus berdiri bangga, karena at least saya bisa melewati hari ini, atau harus menangis terpuruk karena bagaimanapun saya ga bisa membohongi diri sendiri, saya butuh kelingkingnya...
11.04.2008
impulse
seandainya saya tahu belajar dewasa berarti mencerna sarapan pagi sakit hati untuk kemudian dilumat lambung sampai cuma teronggok pasrah menjadi tai dan berakhir sebagai pupuk di sawah pak tani atau bersuasa di dalam perut kita lagi [karena ternyata si tai dimamam lele], maka saya akan mengajukan proposal kepada tuhan supaya dilahirkan kembali sebagai tuna grahita saja..
seandainya setelah tiga helaan nafas sehabis makan bayam saya bisa berubah menjadi super girl, maka akan saya telan hidup2 segala bayam, menghela nafas tiga kali dan bunuh diri. karena mereka bilang 'super girls dont cry!'
seandainya setiap kali berurai air mata adalah pembersihan dosa, maka saya tidak takut mati saat ini juga karena pasti saya bersenang senang di surga..
seandainya tiap kata yang saya lontarkan adalah perintah tuhan dan kamu tidak bisa tidak mematuhinya, maka akan saya potong lidah ini dan diam. karena saya ingin kamu bahagia dengan apa yang kamu pilih..
seandainya pilihan saya adalah untuk tidak mengenalmu,
maka...
7.10.2008
smiling scene
hmm... baumu masih tercium disini..
joged konyol a la striptease dengan celana hips skinny coklat, topless! plus tato ga penting nan ajaib yg saya gambar diatas udelnya n_n cukup membuat saya tak berhenti membentuk huruf u dibawah hidung sampai 7 bulan kedepan. yahh walaupun dia gagal terlihat erotis dimata saya :p
*im gonna miss you..
6.01.2008
ketika...

sudah lewat larut dan kantuk mampir mengendap endap.
ketika masa hampir lelap seperti ini kembali mendekat, saya berharap kamu mau berbaring disamping saya.
meracau cerita seperti dulu...
menjalin sulam yang tak pernah kita rencanakan polanya, seperti dulu...
mengudap kupu kupu seperti dulu...
sampai kita tak sanggup lagi menahan tiap sensasi gerak mereka diperut kita
*dan saat kamu bosan mendengar celoteh saya,
tolong... biarkan saja saya mengutuk Tuhan dan menyumpahi kebodohan saya
yang tak pernah bisa melepas jari kelingkingmu.
5.28.2008
i am
5.07.2008
milky vanilla

Saya lalu bertanya pada mereka. Apa memang milkshake vanilla kali ini hambar? Karena yang mampir di lidah adalah hanya panasnya yang bahkan sudah saya ketahui saat menyentuh gelasnya. Dan uap yang saya lihat tak menebar keharuman aroma yang semestinya meski saya sudah menghirup kepulannya dalam-dalam. Mereka bilang tidak! Milkshake vanila mereka masih seperti yang kemarin. Seperti milkshake vanila yang biasanya. Lalu saya menyuap sesendok demi sesendok cairan vanilla dari gelas mereka. Semua hambar. Semua hanya panas tak berbau. Lalu masing-masing mereka menyuap sesendok dari gelas saya. Semua bilang enak. Aneh. Kenapa mereka harus berbohong pada saya tentang milkshake vanilla malam ini?
5.04.2008
sad toys

It was a beautiful afternoon actually, but I hate everything.
Beberapa jam yang lalu hujan turun, dan butiran butiran air itu mengganggu saya. Sesederhana karena mereka cuma gerimis dan saya sedang ingin hujan deras. Stupid rain!
I could still hear the gasp as I inhaled those toxic, exhausted into my breakable and rotting lungs.
Saya sedang mempelajari sekeliling saya. Bertanya tanya apakah kamar ini memang berputar putar atau sekedar karena otak sedang tidak sinergis. Then I did realize I was the idiot. Sediakan obat sakit kepala sebelum hujan, ATAU KEHUJANAN.
Dengan kepala berdenyut kalap, saia mencoba menghirup sebatang rokok lagi. Bad idea!
Kali ini penyebab gangguan kehamilan dan janin itu tidak membantu saya.
Oftenly I’m craving to hate you
I hate the fact that you're somewhere,
and I can't go next to you,
just to convince myself that everything’s okay,
even when it's not.
Apakah saya mengacaukan semua.
That border was just beginning to strengthen!
Entahlah setiap saya merasa semakin kuat, semakian keras juga dia menampar saya
I know im so much annoying
But im trying!
Trying to be more humble
Trying to shrink my depressing thought
Im struggling to tell you what’s in my mind
Attempting to explain myself
And you didn't see me
No, you couldn't see me
4.07.2008
faith
'faith' [n] strong trust and confidence [oxford dictionary]
percaya...
'faith is to believe what you do not yet see; the reward of this faith is to see what you believe
-saint augustine.
faith yang saya punya adalah: saya ga sendiri.
setiap saya kembali untuk percaya bahwa *dia selalu ada setiap saya melangkah, terseok, bahkan terdiam, saya merasa sangat siap menanggung resiko apapun bentuknya yang pada akhirnya mendorong saya bergerak maju meskipun hanya hitungan centi.
well.. a quite share dengan seorang teman tiba2 saja mengugah saya untuk berkutat dengan noun yang satu inih. awalnya dia bercerita soal ke'gundah-gulana'annya, terlalu sayang pada seseorang dan akhirnya dia terjerembap sedih.
'posesif!!' katanya...
dia seperti gak terima 'kenapa sih baru ketemu sekarang? i wanna be the every part of her life, past, present, future...'
'ngehe!' kutuk saya dalam hati. lo mo curhat ato bagi2 cerita fiksi.
ditelinga saya dia terdengar menyesal...
huh..ga usah terlalu terusik masa lalu deh.
awkay, ive been there once and i found that useless ngebiarin pikiran kita bercokol disana terlalu lama. yang udah lewat ituh ga bisa dirubah...tapi masih bisa diperbaiki...
saya juga pernah merasa seperti itu. eneg dengan segala perihal yang notabene sekarang berjudul 'previous life'. saya ingin lepas dan mulai lagi dengan hidup yang baru, dan dalam masa transisi itu saya berubah menjadi seseorang yang sangat konyol. bedanya kekonyolan saya gak banyak dipengaruhi oleh kesedihan tapi lebih karena sakit hati. setiap tingkah laku sepertinya bersumber dari rasa menyesal. seandainya dulu saya gak bla bla bla... seandainya dulu saya bla bla bla... tentunya semua hal akan bla bla blaahhhh...
disitulah saya merasa sangat bodoh, saya gak mungkin bisa bener2 lepas dari masa lalu..no one could! terlalu lama terfokus pada penyesalanpun ga pernah membantu saya. menyesal ituh bagus kok buat pencernaan asal jangan terus dipantengin sampe lumutan. seharusnya saya menyibukkan diri dengan masa depan, sudah cukup menyesal!! dan mari mulai bertanya lagi 'bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik besok pagi?'
thus..that question leads me to faith...
saya percaya saya bisa jadi orang yang lebih baik besok pagi [PD! gapapa yang penting yakin dulu]
karena saat saya percaya, i take things as they come, baik atau buruk. apapun yang terjadi saya akan baik2 ajah. im not in charge, not even feel the need to control. let just allow the universe to operate the way it supposed to. i behave myself and never mind the rest.
jadi begitulah...mungkin terdengar seperti 'ngemeng aja enak, ngelakuinnya susaaahhh'
emang susah, makanya saya gak pernah memilih untuk ngejalanin 'percaya' itu sendirian...
n_n
4.05.2008
mimi-shits-herself
Saya sudah bosan mendengar orang-orang itu berkata ‘cheer up!’ seandainya saja mereka juga percaya kalau memang semudah itu.
Desperate itu bukan cuma kesedihan. Desperate adalah waktu kita ngerasa hampa, ga bahagia, sakit dan sepi bergabung jadi satu. Ketika kita ngerasa desperate, kita kehilangan kemampuan dan kemauan untuk ngerasa bahagia. Mari sini, saya tunjukkan apa desperate itu:
Kamu akan terbangun jam 5, 6, atau 7 pagi, merasa bahwa kamu baru saja tertidur 10 menit yang lalu. Mungkin sepertinya memang begitu. Kalau kamu merasa ga harus kemana-mana, kamu akan berbaring saja di atas tempat tidur mungkin selama 3 jam kedepan… terlalu lelah, terlalu miserable untuk bangun dari pulau mimpi itu. Atau mungkin kamu akan mencoba tertidur lagi sampai jam 1 siang, because it’s so much easier to sleep through most of the day than actually live it, and you’re so unbelievably tired anyway. Kamu bakal capek berusaha membunuh tiap jam yang berlalu, dan parahnya lagi kamu ga pernah tau apa yang akan kamu rasakan besok.
Lalu, orang-orang itu akan bertanya ‘ada apa?’, dan kamu hanya tersenyum tipis dan menjawab ‘nothing, im just tired’. Iya! Kamu lelah. Kamu sangat lelah berkutat dengan hari tanpa keinginan untuk hidup didalamnya. Tapi kamu hanya tersenyum tipis, dan mereka percaya pada jawaban najis itu. Memang, selalu jauh lebih gampang untuk berbohong kok.
Mungkin suatu hari kamu menemukan sebuah jalan keluar yang sebenarnya ga sepenuhnya bisa mengeluarkan kamu. Kamu akan menulis, menggambar atau menyanyikan sesuatu. Or you might cut, burn, smoke, stab, drink, starve, scratch, pull, overdose...anything to take your mind away from the complete misery it seems to be so obsessed with. Sayangnya, rutinitas bodoh ini akan membuatmu muak. Kamu bakal menghabiskan waktumu ga hanya terhipnotis dengan depresi, tetapi pikiranmu akan sangat penuh dengan keinginan untuk terus lari dan menyakiti diri sendiri.
Lalu, kamu akan tersenyum melihat garis-garis berwarna merah muda di pergelangan tanganmu. Kamu nikmati sakitnya, yang kemudian memacu denyut-denyut hidup diseluruh nadimu. Setelah bosan dengan mainan ini, you will find different ways to destroy yourself or, more precisely, this monster inside you. But of course none of this will work. Kamu masih saja bakalan hidup dalam sendiri, terduduk dan berbincang dengan kosong. Hati-hati kemana kamu biarkan pikiranmu menerawang saat malam menjelang, karena malam adalah saat yang paling gelap dalam episode depresimu. Malam adalah saat paling rapuh, saat kamu menjadi lemah, saat yang tepat untukmu menyakiti diri sendiri, saat dimana kamu menghabiskan waktu untuk menangis, berteriak karena SAKITmu. Kamu gemetar dan merasa tubuhmu seperti akan meledak. Dan ga ada satu orang pun yang mengerti.
Kamu ga dirawat di Rumah Sakit, kepalamu ga ditutupi dengan perban dan ga ada satu jarum pun tertusuk ditubuhmu. Kamu ga punya alasan apapun untuk membuat orang-orang disekitarmu sadar bahwa kamu SAKIT dan butuh bantuan. Kamupun terlalu takut meminta pertolongan. Kamu akan terus meratap, hoping someone will notice your slow, detailed self-destruction.
Jangan khawatir, ga selamanya semua akan buruk. Suatu hari kamu akan ngerasa sangat aman, kamu melihat seberkas harapan dan mungkin semua hal akan menjadi lebih baik. Ya, semuanya memang bisa menjadi lebih baik dan kamu punya kekuatan untuk melawan depresi foolish itu. Then one small thing will go wrong, and you’ll fall apart all over again. You feel stupid for even considering that things could get better.
Eventually, you begin to expect it. You anticipate the bad times, because you know the good times are just fooling you. And they are filled with fear and worry over when everything will come crashing down again. You are always waiting for the next breakdown. You’ve become so accustomed to feeling miserable, that happiness is a foreign feeling that you won’t even let yourself experience. You don’t deserve it. So you become numb, which at times, is worse than the screaming and crying depressive episodes. You find yourself begging to hurt again, because any feeling is better than feeling nothing at all!!
***Eventually, though, you get tired. You want to claim some appearance of your poor life. Failing that you want a view of the sea, golden sand and all the freedom in the world to shit on it.
November 27th 2007
Rasanya enak banget tau ada orang yang begitu sayang sama kita. Tulus ngasi perhatiannya, pedulinya, lovingnya, sepertinya semua bakalan mereka berikan cuma supaya kita selalu bahagia. Tapi, begitu kita sampai pada titik dimana kita sadar kalo kita ga bisa ngasi hal yang serupa, rasanya terlalu menyakitkan ternyata. Maksut saya, kita ga punya kemampuan untuk memberi apa yang mereka sudah kasih ke kita, bukan melulu hal yang sama, hanya masalah timbal balik aja. Kenapa kita ga mampu? Kalo saya wajib fardhu menjawab pertanyaan ini, maka jawaban yang saya punya hanya ‘my bad!’ saya ga sesempurna mereka, pathetic i know..
Please don’t judge me evil!
Saya ga sudi bermaksud jahat sama orang-orang yang begitu peduli pada saya. Saya juga sayang kok sama mereka, masalahnya saya terbentur ragam rasa beserta keadaan yang memaksa. Saya tidak mencoba memfitnah ‘rasa’ dan ‘keadaan’ sebagai biang keladinya. Lagi-lagi pada akhirnya semuanya meruncing ke satu point, EGO. Sudah saya katakan saya ga sesempurna mereka!
Iyah, ego saya yang terlalu bodoh ini menuntun saya untuk berlaku sebagai subject yang ga pernah mau kalah. Apa lacur? Saya terlahir selfish.
Saya kembali pada sakit yang menyerang saat kita sampai pada titik balik ego kita. Iya, saya memang sedang mengalaminya sekarang. Entah Tuhan mimpi apa sampai mau membuka hati saya yang sudah karatan ini. Saya merasa semu, bahagia yang sudah saya kumpulkan satu-persatu seperti sudah ga ada artinya. Saya merasa bersalah, karena attitude saya untuk mencari bahagia ternyata cuma lakon oportunis semata. Saya merasa begitu kecil, karena berani berharap yang terlalu besar. Saya kecewa, karena saya gagal!
Sekarang yang tersisa hanya saya dan senyawa kecil sanctuary. Mereka masih ada tentu saja, berjarak hanya 5 kilometer dari sini. Dan kelebihan ego ini akan terlucuti di tiap centimeter yang saya tapaki menuju mereka, menuju bahagia yang sempurna... see you there...
mati rasa
when im counting out my demons
so there was one for everyday
with the good one’s on my shoulder
and sent the other one’s away
*everything’s not lost – coldplay
They told me to just express love.
They told me that there are so many ways i can do it.
They told me that im given opportuniities at all times.
but there are times when it is easy to do and there are times when it’s not.
Im still passing the ‘its not’ way. I kno it is not a good place to be since it pushes me to act irrationally. I loose my trust!
….matirasa
What is love?
It is a messy and difficult thing!
But it could be the most wonderful gift that I’ve ever given
Then, when it comes to the periods of an absence love, there comes the fear.
But what is a fear for me now?
When there’s no one to pick me up when im down,
When there’s no one to tell me the truth,
When there’s no one to keep me honest.
There comes the fear…
Untuk shanty.. untuk chussy...
Sahabat.. the one who tells you the truth and keeps you honest
I just miss you guys.. dan sekarang, saat ini, mi menangis hanya karena kangen.
Masih ingat waktu kita dimarahi ibu kos cuma karena tertawa terlalu keras,
Masih ingat waktu kita nangis bareng gara-gara masalah sepele yang bakalan konyol banget kalo kita bahas sekarang..
Masih ingat acara narsis bersama yang udah bikin kita jadi banci kamera sampai detik ini..
Masih ingat tentang kita…
Banyak banget senang yang kita jalanin bareng..
Banyak sedih yang kadang sampai membuat kita lupa bahwa kita ada
Mi gak pernah menyesal menjalani apapun.. karena dulu, setiap terbang dan jatuh.. kalian selalu ada
Makasih guys..
Udah ngingetin mi supaya rajin mandi..
Untuk saran kalian supaya mi punya suami berhidung mancung
Untuk celoteh pendek kalian yang seringkali jadi semangat untuk hidup satu hari lagi
Untuk selalu mengelus pundak mi yang kerap butuh bahu
Untuk menjadi sanctuary..
Makasih..
Udah bikin kita jadi berarti…
I love you siz…
beruang jambon
Kucing belang saya, anjing buluk saya dan beruang merah jambon saya adalah teman-teman yang sangat agreeable. Mereka ga pernah bertanya, ga pernah menuding, ga pernah rewel minta mamam apalagi ngotot minta dibeliin sepatu baru.
Iyes.. teman-teman yang saya sebut diatas memang berhawa hewan semua, hewan yang dalam bhs inggrisnya tuw animal, animal yang dalam bhs latinnya tuw anima, dan ternyata! Tak dinyana-nyana anima itu berarti jiwa, ‘SOUL’ sodara-sodara!!
Punya teman-teman berupa hewan itu penting loh, buktinya saya bisa belajar dari mereka, that they only kno how to live in the moment. Mereka ga mencibir gara-gara masa lalu, ga pula khawatir dengan masa depan. Walopun saya ga bisa bicara bhs mereka tapi gampang banged ko mengerti situasi rumah tangga para hewan lucu piaraan saya inih.
Secara saya punya penerjemah handal khusus bahasa kewan, humm… misu my vanilla
Bwakakakak…
*piss bebeh ^_^
Oct 26th 2007
I hate u such a liar!
Im hearing every words then suddenly it turns out to be a lie
Haha..why should I care?
Yea..
Why should I care!
I care about you
Fool me!
If I don’t give a damn about that shit, I should remain fine
then why should I feel this upset?
You lie to me and it get me mad
*it feels fine to remain alert and numb to everything except anger
Because at least I can’t say that im tired
Almost everyday im dealing with this devil inside my head
I longed to say ‘I hate you. Im done with you.’ straight to yer face!
Gosh I wish the devil gets his victory on this.. but he never win (what makes you so weak?)
past paste
iah kamu benar..
mereka tak bisa membantu menyembuhkan luka
malam itu saya sudah mencoba, meneriaki siapa saja! siapa saja…, memaksa mereka mengantar saya ke circle k, saya harus membeli sebuah kotak putih bertuliskan ‘first aid’ lalu bicara. saya tidak bicara, lebih karena tak bisa. Jadi saya biarkan mereka yang berbicara dan saya sibuk berdoa semoga hujan segera tiba. Entahlah, rasanya saya ingin berlari dibawah hujan lalu biarkan tubuh ini diderasi airnya. Tapi seperti biasa, tuhan tidak mengabulkan permohonan saya, ya sudahlah toh saya tak bisa melihat pelangi setelah hujannya reda. Pelangi bodoh mana yang mau keluar malam-malam?
Efekrumahkaca – desember
Akhirnya, lagi, saya memaksa, minta diantar pulang karena merasa percuma. ‘first aid’ sudah terbeli tapi saya tetap tak tertolong juga, padahal saya belum siap mati. Lalu disitulah saya, terduduk sendiri dengan sebatang rokok ditangan kiri, sekarat dan diam saja. Where the hell are you?
Saya tidak menangis, bukan hebat tetapi karena kelenjar air mata sudah terkuras habis, saya sakit kepala. Dan yang saya butuhkan ternyata bukan ‘first aid-nya’. Saya butuh kamu...
Apakah saya sebeku es di kutub utara hingga kamu lebih memilih untuk pergi mencari berkas matahari?
Apakah tiap detik begitu mencabikmu saat jarak kita hanya 5 cm?
Did i kill you slowly?
Lalu saya mengutuk dalam hati, betapa menyedihkan menjadi pelangi, bodoh untuk setia menunggu huja reda..
*ini untuk aree yang menjadi hujan
Bukan masalah ‘2 hari’ nya, hujan tidak turun...itu saja.
3.18.2008
pagi buta
02:10 am
ternyata saya emang butuh udara segar. naek sepeda di pagi buta sambil dengerin the vines - outathatway dan sekampung benang kusut dikepala, terbukti mencegah pembunuhan karakter 'saya'. hwahahahahah....
see...saya akhirnya tertawa, literally of course. padahal tadi rasanya pengen masuk sorga ajah [alias mati dan bermimpi selamanyah]. sepertinya saya harus segera naek sepeda, menelan udara pagi buta lagi. secara benang merah yang baru aja saya tarik dengan segala upaya konyol untuk terulur rapi, sekarang sudah mulai bikin onar dan berubah warna.
rasa 'ditinggalkan' itu masi tersisa dan masih setia mengancam jiwa raga kapan saja. iah, saya ditinggalkan, ditolak tepatnya. entahlah sepertinya kamu sudah bercinta dengan jarak sampai akhirnya kamu lebih memilih berjarak daripada ber'saya'.
awkay, mungkin bukan semua salah kamu. 'mbok jangan dicuekin' sempat terumpat juga dari mulutmu. aduuuwhh...baru dicuekin itungan menit udah segitunya, saya dicuekin itungan hari masi lebih adil ngebalesnya.
huff... maaf kalo attitude 'you get what you give' inih masi saya pelihara. saya melankolis sempurna, ditakdirkan terlahir dengan karakter itu sejadi jadinya. saya hanya merasa kamu ga bener-bener berusaha. if i were you, i would never done such things to you. se-horrible apapun situasinya saya gak akan sanggup biarin kamu sendiri. saya pasti datang, peduli setan bule kalo harus merangkak sekalipun. i really do!! saya ga mau bikin kamu ngerasa dilupain, ditolak, ditinggalin. NO!!
yah...sudahlah....lebih baik lupain semua, semua. jalanan masih sepi dan saya mau naek sepeda lagi.....
3.06.2008
im sorry
A short conversation [should I call that a conversation?] with you last night set some thoughts in my head. You said im too much and you’re not enough. You get me wrong on this dear…. I’m not trying to be this much, all im doing is to keep us both fine. Hfff… You just wont read my thought. Don’t you think these ‘every day’s irritation’ could drive us somewhere we found ourself not being able to talk no more? Since everytime we’re trying to figure it out, we’re stumble! I kinda feel sorry for that….. Then I come to this question, why was I feeling sorry anyway? Sorries are only told for bad things that happened on purpose to someone we care about, and i havent done anything bad to you, or have i?
Okay im sorry, I really am… I never meant to be this difficult….. after all, apparently you know me much better than I know myself, even when you speak nothing to me. Perhaps you just need to know that some people may sometimes don’t know how they should love someone.
i wouldnt ask much
I’m getting really tired with these sleepless and smoking things,
while I let my thoughts going anywhere but encouraging…
getting really tired with people asking ‘skripsinya dah kelar?’, ‘kapan lulus?’, ‘kok masi disini?’while I know some of them are not really concerned with it. Tapi, setelah saya dengan angkara murka bertanya pada diri sendiri, mungkin saya akan menanyakan hal yang sama pula kalau saya menjadi mereka. Pyuh.. sure thing that everyone would like to get their graduation as soon, as good as possible. ME TOO! I couldn’t stand the horror where I sit in the same class for almost forever spending my parents money...watching them going to work six days a week and all I can do is raising my hand on under their noses asking for their money. I’ve been doing it for twenty something years...I could not do it even longer...I just could not.
I have a little chance to make them proud...a little chance to give a little something to them... I am longing to give a small gift to my parents for their long struggles to keep their daughter happy and healthy. If I can have one wish this year on my birthday I would want a day in my life where I could stand inside those silly graduation hall, with my mom watching me receiving the trophy and I would feel like having tears in my eyes thinking how proud she is. So, sekaranglah saatnya [harusnya dari kemaren-kemaren!] menyemangati diri sendiri. I will be fine…this is just a temporary situation… there will be times I don't have to bug my nose in campus..and people will realize I finally find something else to do.
God…
I wouldn’t ask you too much
I’ve got much already.
For I’ve got *** [i love you dear].
2.15.2008
note
jadi maap karena ga sesuai dgn tanggal yg tertera
x)
Dear
I tried to imagine you sitting beside me...
I was trying to use myself by writing a poem, but words just don't like to share
I just need somewhere to start, but don't we all?
The failure is mine, of course. I recalled the time you got me barefooted on your side. The weather was so cold and your breath was so warm, and you smiled. Large eyes shadowed by the light of a muted television. Sometimes I try to picture that smile. It's difficult I know, but the efforts’ almost worth it.
Gosh! This is why I just love the quietness; I spend my time having sex with words, remembering moments better as I wrote them than I do as I lived them. I spend my break ups in tragic sentimentality, inspired to write out of bitterness and neglect, motivated by self hatred and an unforgiving ego. You and I. we wrote while we could, left in despair when the words ran out and replaced themselves with a comfortable silence.
Even so,
I wish you were here.
neglected
240108
05.03 am
Kenapa harus selalu sepert ini?
Siyal! Segalanya terlalu rumit sampai saya tak tahu harus menulis apa..
Padahal biasanya keadaan ‘neglected’ dan sesak napas justru sering mengilhami banyak hal di kepala.
06.21 am
Apa yang terbaik untuk kita?
Bukan!
Apa yang terbaik untuk kamu saja?
Masalahnya adalah kamu terlalu sibuk dibuai sakit hati yang tak berkesudahan itu. Kamu masih tak rela memaafkan saya. Tapi tolong jangan menghukum saya seberat ini. Don’t push me too hard please... Menolehlah sebentar, tidakkah kamu lihat saya sudah tertikam terlalu dalam. Then don’t just keep putting on your pressure on the wound. Stop atau kamu bunuh saja sekalian!!
eneg kemarin..
122807
03.59 am
Beberapa hari kemarin saya berada di the very lowest level. Eneg sama semua hal, termasuk diri sendiri yang fucking pathetic ini. Begitu banyak masalah yang seharusnya saya selesaikan satu per satu, tapi dengan sangat naïve-nya I just screwing things up! Awkay, mungkin bukan naïve, tapi bodoh yang munafik (kedengeran lebih adil ditelinga saya). Sampai akhirnya saya terdampar pada rasa bersalah yang ga berkesudahan. Yang ada di kepala ini ternyata hanya saya, saya, saya, dan saya. Betapa egois-akut ini sudah mengerogoti saya dari ubun-ubun sampai ujung kaki, merajalela melalui seluruh sense organs sehingga immune system saya tunduk, pun menuhankan dia.
Badai pasti berlalu (heyeh!). Iya, badai yang memporak-porandakan hidup saya kemarin sudah berlalu, emang belum semuanya sih, paling nggak emaknya udah lewat, sekarang tinggal anaknya yang masi bayi. Dan saya hanya punya sedikit waktu buat ngeberesin sisa-sisa badai ga sopan ituh. Semuanya baik-baik aja sekarang, saya sudah bisa memaafkan diri sendiri dan semoga bisa teteup seperti itu. Saya mencintai hidup saya, saya sedang bahagia....
*saya bahagia
Karena saat kita punya sebungkus nasi telur dan mi goreng yang mengenyangkan pikiran, saya ada
Karena saat kita lelah mengajak sepatu butut kita berjalan-jalan, saya ada
Karena saat kita merogoh kantung celana mencari pecahan 4rebuan dan menikmati bau keringat kita dise-onggok mesin berjalan, saya ada
Karena saat si pepes lagi khusyuk ngerjain kita, saya ada
Karena saat kita sibuk goyangin jempol kaki dan teriak ‘haloo..beni beni beni beni..’ saya ada
Karena saat genteng neraka lagi bocor dan kita harus ketempat dibyow bukan untuk perbaikin genteng, saya ada
Karena saat kita sedang jadi anak kecil yang mandi hujan waktu tubuh ini menggigil kedinginan, saya ada
Karena saat kamu berjarak setengah meter di atas tanah dengan pick ditangan kanan, saya ada
Karena saat kamu tidak menginginkan saya, saya keukeuh ada
Karena kemarin, sekarang, besok, kamu selalu ada...
hurt to hatred
November 30th 2007
Saya baru saja membaca shoutout yg mendoakan smoga para cacing berbahagia, terdiam, untuk kemudian mengalihkan mata pada sebuah blog. Banyak postingan baru disana, tapi yang benar-benar terpatri di kepala ini adalah kata-kata ‘im sorry, im leaving…’ dan setelahnya saya benar-benar membeku…
Iyah, pergilah.. mungkin akan lebih baik begitu buat dia.
Pergilah sampai jauh, supaya tangan ini sudah ga akan sanggup lagi menggapai.
Pergilah sampai jauh, supaya mata ini tidak lagi lelah mencari.
Pergilah sampai jauh, supaya jeda..
Pergilah sampai jauh sekali….
Untungnya saya tak berlama-lama membeku, setelah beberapa detik saya lebih memilih merasa sakit, karena rasa apapun akan lebih baik daripada hanya sekedar being numb, mati rasa. Lalu happenly teman saya bertanya ‘are you okay, anyway?’. Tanya yang mendamparkan saya di semu. Kenapa pertanyaan itu dilontarkan pada saat seperti ini? Saat saya dalam keadaan yang begitu ingin menjawab tapi merasa percuma. Saat saya full loaded dan ingin mengurangi bebannya tetapi bingung harus mulai darimana. Beban yang mana yang akan saya lucuti lebih dulu?. Lalu dia menjudge saya SAKIT!
Dan sekarang saya terpuruk! Put on my fingers on this black keyboard without any feelings but hurt. Saya akan berdoa semoga ‘hurt’ ini berubah wujud menjadi ‘hatred!’ menjadi BENCI selalu lebih menguntungkan daripada menjadi SAKIT!!!
*what happen?
the worst day ever
02.30 am
Entahlah..pagi buta ini rasanya pengen mencurahkan semuanya, jadi binun sendiri nyebut hari ini sebagai bad day or worst?
Kenapa binun? Awkay let me figure this out.
Pertanyaannya, kenapa hari ini harus saya anggap bad day?
I just have ‘my day’ and these PMS things screw me up all day long! Gilak! Perutnya sakiit banged, kalo aja bisa ni perut udah saya titipin kemana dulu dan setelah tujuh hari baru saya ambil lagi. Omigod, apakah hanya karena si Hawa ngerayu Adam buat nyicipin Your precious aple sampe2 hukuman yang kamu kasi ke perempuan setiap sebulan sekali ini begitu tak terperikan! Perut berasa kembung, dililit dan ditarik sejauh 5 kali putaran mengelilingi bumi. Ouchh!!
Then, selain PMSing inih, saya juga mengidap anyang-anyangan akut! Penyakit yang sama sekali tidak keren memang. Setiap 2 menit harusnya saya ke kamar mandi (harusnya! Tapi kan saya gak kuat bopong-bopong kamar mandi kemanapun saya pergi) mengeluarkan cairan kuning yang gak sampe berliter-liter banyaknya, hanya 5 tetes (itu udah paling mentok) dan setiap melakukan ritual ini miss V meronta-ronta kesakitan. Suhu badan pun jadi aneh, dari ujung kepala sampe tulang kering gerahnya bukan main, tapi seluruh tubuh selalu merinding karena darah saya beserta kedua kaki ini kedinginan. Saya jadi ga comfort ngapa-ngapain. Duduk salah, berdiri pegel, berbaringpun ga bisa ngepas. Satu-satunya posisi paling enak adalah jongkok, tapi setelah beberapa lama berjongkok-ria timbullah satu masalah baru, betis saya jadi keram (secara, kata lelaki saya, pantat yang saya bawa-bawa ini lebih dari cukup kuantitasnya) oh apa daya?
Yang lebih membuat diri ini naas adalah perjalanan cukup panjang menuju rumah kos seorang teman. Saya harus duduk dijok pespa yang meragukan derajat kenyamanannya (sori dol, tapi jok pespa lu emang miring). Saya harus melawan gravitasi yang menyerang dari sisi kiri dengan cara memenggokkan pinggang lebih ke kanan. Bayangkan! Saya yg sedang PMS+anyang-anyangan harus pake acara bengkokin pinggang supaya ga jatuh dari pespa ditengah jalan raya penuh debu plus polusi udara gak mutu ditambah lagi dengan menusuknya sinar matahari yang panas, terik, geRRRRaaaHH itu (secara itu jam 12 siang bolong banget!) siyal!!
Sepulang dari penyiksaan tiada tara itu, letihnya bukan main. Pilihan utama adalah tidur damai secara tepar. Iyah saya memang tidur and guess what? Lagi-lagi nasip baik tidak berpihak. Dalam tidur (yang harusnya damay sejahtera) saya bermimpi ketemu malaikat maut bergaya gothic dan berpakaian anak SMA! Silakan tertawa, tapi itu my worst nightmare eh daymare ever!! Lah gimana ga ngeri, si malaikat gaul ngasi taw kalo saya bakal berpulang kesisi-Nya dalam waktu dekat, dan pesan terakhirnya pada saya adalah ‘have a nice trip’ dan saya terbangun dengan baju basah karena keringetan.
Lalu sampai detik ini saya masih merintih meratapi perut yang tak kunjung membaik sambil menjaga mata supaya teuteup melotot saking takutnya tertidur dan ketemu malaikat gaul itu lagih. Oh lelakikuh dimana kamu, aku takut bobo sendirian, hiks.. dan sebagai penutup dari kisah derita nestapa di hari sabtu ini akan saya sampaikan sebuah berita duka lagi yang cukup memungkinkan dijadikan alasan bunuh diri, saya kehabisan rokok! Siyalaaaaaaaaaaaaaaaannnnnnnnnnn!!!!!
home...
Oct. 30th 2007
01.45 am
Saia ingat sebuah puisi yang judulnya The Road Not Taken. ‘jalan yang tidak dijalani’. Lupa pengarangnya siapa yah? Nevermind… Terkadang, di dalam hidup ada jalan-jalan yang seharusnya ga kita jalani entah karena kita ga tau atau karena ga ada pemandu yang membimbing kita. Resiko paling parah paling cuma nyasar tapi tetep aja jalan yang diambil itu keliru. Saia sudah pernah ngambil jalan yang salah. Hampir tersesat tapi untungnya segera ditolong. Memang bukan oleh pemandu terbaik, bukan seorang penunjuk arah yang benar dan jalan yang kita ambil berikutnya pun belum tentu jalan pulang ke rumah dengan tanda kutip. Tapi paling nggak, saia ngerasa aman.
Sampai sekarang saia masih belum tau apakah jalan yang saia pilih adalah jalan menuju ke rumah. But then I learn something, dimanapun kita berada, jalan apapun yang kita pilih, no matter where we are, noticed that we have each other, loving and cares. Then we are home. Mau kesana?
29 Oktober 2007, 12.36 am
Dear who?
Saya ga tau mau ngomong apa..
Rasanya ga pernah hilang. Malah semakin menusuk. Sepertinya ga akan pernah mau hilang dan selalu nempel disini seumur hidup. Terlalu banyak hal-hal kecil yang harus jadi masalah besar gara-gara masa lalu. Saya sudah berubah. Sudah ga mau jalan-jalan sendirian kemana-mana. Sudah cuek dengan warna kuning. Sudah ga pernah bilang ‘nyanya’ didepan cermin setelah memakai blush on berwarna pink pastel. Sudah ga pernah berdebar-debar menghitung detik sambil tersenyum sendirian didalam taksi yang membawa saya ke soropadan. Hal-hal kecil yang sudah ga pernah saya lakukan lagi selama setengah tahun belakangan. Saya sangat berbeda dengan diri saya yang dulu. Berbeda sekali dear…
Baru saja saya bertemu seorang teman baik yang sedang jatuh cinta. Dia bercerita banyak, dari susahnya tidur, pelototan dengan henpon sampai sembunyi dikolong meja gara-gara cinta. Lalu saya bertanya-tanya dalam hati bagaimana perasaannya setelah berbagi seperti itu. Tentu saja dia ga menjawab, dia hanya bilang terima kasih sambil tersenyum. Saya ingin seperti itu. Saya juga ingin bercerita. Cerita yang sepenuhnya hanya untuk didengar dan dibagi. Cerita yang ga menghasut emosi. Cerita yang ga punya nilai bagus atau jelek, dan setelah itu saya akan bilang terima kasih sambil tersenyum. Tapi sepertinya cerita ini memang harus disimpan sendiri, karena ketika niat untuk berbagi itu tersampaikan, yang saya dapat cuma respon yang seharusnya sudah bisa saya bayangkan sebelumnya. Untuk beberapa detik saya hanya terdiam, lalu tertawa… dan setelah itu menanyakan ke brandal dan mpus yang sedang bersama saya, apa yang akan mereka lakukan jika mereka mendengar respon serupa…
Berikutnya yang saya ingat, saya menyalakan laptop, me-right clik shortcut winamp di desktop dan mulai mendengar lagu bernada sedih yang diberi seorang teman… …lalu menangis…dan saat itu, henpon berdering…
Ingin sekali berada di rumah, dear… walaupun disana akan sangat sulit menghisap rokok, tapi begitu mudah mencari sepasang telinga, sepasang tangan, dan suara yang menenangkan. Saya lebih butuh untuk didengar, dipeluk dan disemangati daripada menghembuskan enaknya asap rokok setiap 10 menit.
Saya kangen nyokap..
Nyokap yang selalu semangat sepahit apapun DOSA yang dilakukan anaknya
Nyokap yang begitu mudah memaafkan
Nyokap yang sering ketiduran di ruang tengah
Saya mengingat nyokap yang selalu penyayang
Tawanya ketika saya isengin
Caranya menolak kalau saya dengan penuh semangat akan menggunting rambutnya
Tangannya yang begitu siaga menggenggam remote TV ketika sinetron kesukaannya dimulai
Ribet-ribetnya nyokap kalau lagi masak,
Bahasanya dalam mengirim SMS (menempatkan jeda dan tanda tanya pada tempat yang tidak wajar),
Caranya bercerita (mungkin hampir seluruh keluarga mengingat cara dia menceritakan bagaimana dengan konyolnya dia ketemu yang bukan manusia),
Omelan-omelan pendeknya yang lucu
Rapi-nya nyokap,
Kebiasaannya melipat segala sesuatu yang tidak perlu dilipat (kalau di kamar saya)
Dan banyak hal lainnya…
Hhhh…disini ga ada siapa-siapa dear…
i love my life
020108
12.39 am
Saya baru saja menghajarR seorang teman!!
Badannya lebih gede daripada saya but the first prize goes to me. Dia kalah telak! Haha..
Yup.. kita berantem gara-gara rasa (heyeh lagi2 masalah tengik inih). To be honest, topik yang satu ini memang bisa menghasut segala argumen konyol nan sugestif yang selalu bikin indra penciuman saya ‘bangun’. Ibarat gombel di jempol kaki, udah tau tengiknya naujubileh, tetep aja saya suka cium-cium baunya (jempol kaki sendiri loh).
Awalnya karena si temen saya ini tiba-tiba nanya ‘pernah sedih ga mi kalo inget mantan?’ ditengah-tengah perdebatan kita tentang jaminan harom pilem bokep, secara computer dia jadi lemot sangad kalo abis dipake buat nonton pilem yang lebih menegangkan dari segala pilemnya Arnold Schwarzneger ituh. Tentu aja saya sewot sebentar, soalnya saya sedang begitu menikmati debat aurat kami sebelumnya. Tapi ternyata subjek yang suddenly dia suguhin lebih menggugah selera senses saya. Yasudah saya mamam ajah!
Respon saya setelah menghembuskan beberapa makian kepadanya adalah ‘pernah!’. Iaah, saya pernah sedih mengingat mantan. Kira-kira seminggu setelah saya dan sang mantan ‘bubaran’. Sedihnya karena menyesal, kenapa saya ga berani ngambil keputusan bubar jalan ituh dari dulu. Sedihnya karena menyesal, betapa saya begitu loyal meng-amin-i libido sang mantan. Sedihnya karena menyesal, sudah menghabiskan waktu hampir 4 tahun hanya untuk disesali. BBB. Bego Betul Bukan?
Tapi itu dulu! Sekarang saya ga ngerasa sedih sama sekali kalo inget dia, malah sedikit bersukur, secara saya sudah mbati banyak hahah (oportunis gitu loh). Maksut bersukur disini adalah se-dreadful apapun feel sorrynya selalu ada buah yang bisa saya petik. Peduli setan buahnya mentah sepet ato malah busuk mampus dimamam uget-uget. There’s always one thing or two i can learn. See, sekarang si mantan saya ituh sudah berbahagia dengan hidupnya. Lalu saya gak harus sewot donk, karena dia berhak buat bahagia. Saya malah berterimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sudah mau repot-repot menghadiahkan kondisi seperti ituh untuk sang mantan. As well as me myself, saya juga punya hak untuk berdamai dengan hidup saya dan sekarang im truly in a high spirit, blissful. Saya bahagia dengan pilihan saya, memang belum merasa cukup dengan apa yang saya punya, tapi manusia mana sih yang pernah ujug-ujug puwass? At least I can say I’m glad for what I don’t have.
Jadi.. teman, berada dalam situasi sedih dan miserable saat mengingat mantan ga dosa sama sekali ko. But then, just don’t make it worst. Sesekali bolehlah menoleh kebelakang, untuk sekedar mengenang that you’ve been somewhere, you’ve done things, you forgive the world and the world forgives you and you learn. So now inhale a deep breath, take a step forward, make a big sto0pid smile on your face if that would make you feel better. Lalu colek aja seseorang disampingmu dan katakan ‘I love my life!’
2.12.2008
nol empat pagi buta
erk..iseng yg bermanpaat (kirakira begitulah) x)
celamat datang..