
Saya lalu bertanya pada mereka. Apa memang milkshake vanilla kali ini hambar? Karena yang mampir di lidah adalah hanya panasnya yang bahkan sudah saya ketahui saat menyentuh gelasnya. Dan uap yang saya lihat tak menebar keharuman aroma yang semestinya meski saya sudah menghirup kepulannya dalam-dalam. Mereka bilang tidak! Milkshake vanila mereka masih seperti yang kemarin. Seperti milkshake vanila yang biasanya. Lalu saya menyuap sesendok demi sesendok cairan vanilla dari gelas mereka. Semua hambar. Semua hanya panas tak berbau. Lalu masing-masing mereka menyuap sesendok dari gelas saya. Semua bilang enak. Aneh. Kenapa mereka harus berbohong pada saya tentang milkshake vanilla malam ini?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.