2.15.2008

i love my life

020108

12.39 am


Saya baru saja menghajarR seorang teman!!

Badannya lebih gede daripada saya but the first prize goes to me. Dia kalah telak! Haha..

Yup.. kita berantem gara-gara rasa (heyeh lagi2 masalah tengik inih). To be honest, topik yang satu ini memang bisa menghasut segala argumen konyol nan sugestif yang selalu bikin indra penciuman saya ‘bangun’. Ibarat gombel di jempol kaki, udah tau tengiknya naujubileh, tetep aja saya suka cium-cium baunya (jempol kaki sendiri loh).


Awalnya karena si temen saya ini tiba-tiba nanya ‘pernah sedih ga mi kalo inget mantan?’ ditengah-tengah perdebatan kita tentang jaminan harom pilem bokep, secara computer dia jadi lemot sangad kalo abis dipake buat nonton pilem yang lebih menegangkan dari segala pilemnya Arnold Schwarzneger ituh. Tentu aja saya sewot sebentar, soalnya saya sedang begitu menikmati debat aurat kami sebelumnya. Tapi ternyata subjek yang suddenly dia suguhin lebih menggugah selera senses saya. Yasudah saya mamam ajah!


Respon saya setelah menghembuskan beberapa makian kepadanya adalah ‘pernah!’. Iaah, saya pernah sedih mengingat mantan. Kira-kira seminggu setelah saya dan sang mantan ‘bubaran’. Sedihnya karena menyesal, kenapa saya ga berani ngambil keputusan bubar jalan ituh dari dulu. Sedihnya karena menyesal, betapa saya begitu loyal meng-amin-i libido sang mantan. Sedihnya karena menyesal, sudah menghabiskan waktu hampir 4 tahun hanya untuk disesali. BBB. Bego Betul Bukan?


Tapi itu dulu! Sekarang saya ga ngerasa sedih sama sekali kalo inget dia, malah sedikit bersukur, secara saya sudah mbati banyak hahah (oportunis gitu loh). Maksut bersukur disini adalah se-dreadful apapun feel sorrynya selalu ada buah yang bisa saya petik. Peduli setan buahnya mentah sepet ato malah busuk mampus dimamam uget-uget. There’s always one thing or two i can learn. See, sekarang si mantan saya ituh sudah berbahagia dengan hidupnya. Lalu saya gak harus sewot donk, karena dia berhak buat bahagia. Saya malah berterimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sudah mau repot-repot menghadiahkan kondisi seperti ituh untuk sang mantan. As well as me myself, saya juga punya hak untuk berdamai dengan hidup saya dan sekarang im truly in a high spirit, blissful. Saya bahagia dengan pilihan saya, memang belum merasa cukup dengan apa yang saya punya, tapi manusia mana sih yang pernah ujug-ujug puwass? At least I can say I’m glad for what I don’t have.


Jadi.. teman, berada dalam situasi sedih dan miserable saat mengingat mantan ga dosa sama sekali ko. But then, just don’t make it worst. Sesekali bolehlah menoleh kebelakang, untuk sekedar mengenang that you’ve been somewhere, you’ve done things, you forgive the world and the world forgives you and you learn. So now inhale a deep breath, take a step forward, make a big sto0pid smile on your face if that would make you feel better. Lalu colek aja seseorang disampingmu dan katakan ‘I love my life!’

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.