November 30th 2007
Saya baru saja membaca shoutout yg mendoakan smoga para cacing berbahagia, terdiam, untuk kemudian mengalihkan mata pada sebuah blog. Banyak postingan baru disana, tapi yang benar-benar terpatri di kepala ini adalah kata-kata ‘im sorry, im leaving…’ dan setelahnya saya benar-benar membeku…
Iyah, pergilah.. mungkin akan lebih baik begitu buat dia.
Pergilah sampai jauh, supaya tangan ini sudah ga akan sanggup lagi menggapai.
Pergilah sampai jauh, supaya mata ini tidak lagi lelah mencari.
Pergilah sampai jauh, supaya jeda..
Pergilah sampai jauh sekali….
Untungnya saya tak berlama-lama membeku, setelah beberapa detik saya lebih memilih merasa sakit, karena rasa apapun akan lebih baik daripada hanya sekedar being numb, mati rasa. Lalu happenly teman saya bertanya ‘are you okay, anyway?’. Tanya yang mendamparkan saya di semu. Kenapa pertanyaan itu dilontarkan pada saat seperti ini? Saat saya dalam keadaan yang begitu ingin menjawab tapi merasa percuma. Saat saya full loaded dan ingin mengurangi bebannya tetapi bingung harus mulai darimana. Beban yang mana yang akan saya lucuti lebih dulu?. Lalu dia menjudge saya SAKIT!
Dan sekarang saya terpuruk! Put on my fingers on this black keyboard without any feelings but hurt. Saya akan berdoa semoga ‘hurt’ ini berubah wujud menjadi ‘hatred!’ menjadi BENCI selalu lebih menguntungkan daripada menjadi SAKIT!!!
*what happen?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.