Saya sudah bosan mendengar orang-orang itu berkata ‘cheer up!’ seandainya saja mereka juga percaya kalau memang semudah itu.
Desperate itu bukan cuma kesedihan. Desperate adalah waktu kita ngerasa hampa, ga bahagia, sakit dan sepi bergabung jadi satu. Ketika kita ngerasa desperate, kita kehilangan kemampuan dan kemauan untuk ngerasa bahagia. Mari sini, saya tunjukkan apa desperate itu:
Kamu akan terbangun jam 5, 6, atau 7 pagi, merasa bahwa kamu baru saja tertidur 10 menit yang lalu. Mungkin sepertinya memang begitu. Kalau kamu merasa ga harus kemana-mana, kamu akan berbaring saja di atas tempat tidur mungkin selama 3 jam kedepan… terlalu lelah, terlalu miserable untuk bangun dari pulau mimpi itu. Atau mungkin kamu akan mencoba tertidur lagi sampai jam 1 siang, because it’s so much easier to sleep through most of the day than actually live it, and you’re so unbelievably tired anyway. Kamu bakal capek berusaha membunuh tiap jam yang berlalu, dan parahnya lagi kamu ga pernah tau apa yang akan kamu rasakan besok.
Lalu, orang-orang itu akan bertanya ‘ada apa?’, dan kamu hanya tersenyum tipis dan menjawab ‘nothing, im just tired’. Iya! Kamu lelah. Kamu sangat lelah berkutat dengan hari tanpa keinginan untuk hidup didalamnya. Tapi kamu hanya tersenyum tipis, dan mereka percaya pada jawaban najis itu. Memang, selalu jauh lebih gampang untuk berbohong kok.
Mungkin suatu hari kamu menemukan sebuah jalan keluar yang sebenarnya ga sepenuhnya bisa mengeluarkan kamu. Kamu akan menulis, menggambar atau menyanyikan sesuatu. Or you might cut, burn, smoke, stab, drink, starve, scratch, pull, overdose...anything to take your mind away from the complete misery it seems to be so obsessed with. Sayangnya, rutinitas bodoh ini akan membuatmu muak. Kamu bakal menghabiskan waktumu ga hanya terhipnotis dengan depresi, tetapi pikiranmu akan sangat penuh dengan keinginan untuk terus lari dan menyakiti diri sendiri.
Lalu, kamu akan tersenyum melihat garis-garis berwarna merah muda di pergelangan tanganmu. Kamu nikmati sakitnya, yang kemudian memacu denyut-denyut hidup diseluruh nadimu. Setelah bosan dengan mainan ini, you will find different ways to destroy yourself or, more precisely, this monster inside you. But of course none of this will work. Kamu masih saja bakalan hidup dalam sendiri, terduduk dan berbincang dengan kosong. Hati-hati kemana kamu biarkan pikiranmu menerawang saat malam menjelang, karena malam adalah saat yang paling gelap dalam episode depresimu. Malam adalah saat paling rapuh, saat kamu menjadi lemah, saat yang tepat untukmu menyakiti diri sendiri, saat dimana kamu menghabiskan waktu untuk menangis, berteriak karena SAKITmu. Kamu gemetar dan merasa tubuhmu seperti akan meledak. Dan ga ada satu orang pun yang mengerti.
Kamu ga dirawat di Rumah Sakit, kepalamu ga ditutupi dengan perban dan ga ada satu jarum pun tertusuk ditubuhmu. Kamu ga punya alasan apapun untuk membuat orang-orang disekitarmu sadar bahwa kamu SAKIT dan butuh bantuan. Kamupun terlalu takut meminta pertolongan. Kamu akan terus meratap, hoping someone will notice your slow, detailed self-destruction.
Jangan khawatir, ga selamanya semua akan buruk. Suatu hari kamu akan ngerasa sangat aman, kamu melihat seberkas harapan dan mungkin semua hal akan menjadi lebih baik. Ya, semuanya memang bisa menjadi lebih baik dan kamu punya kekuatan untuk melawan depresi foolish itu. Then one small thing will go wrong, and you’ll fall apart all over again. You feel stupid for even considering that things could get better.
Eventually, you begin to expect it. You anticipate the bad times, because you know the good times are just fooling you. And they are filled with fear and worry over when everything will come crashing down again. You are always waiting for the next breakdown. You’ve become so accustomed to feeling miserable, that happiness is a foreign feeling that you won’t even let yourself experience. You don’t deserve it. So you become numb, which at times, is worse than the screaming and crying depressive episodes. You find yourself begging to hurt again, because any feeling is better than feeling nothing at all!!
***Eventually, though, you get tired. You want to claim some appearance of your poor life. Failing that you want a view of the sea, golden sand and all the freedom in the world to shit on it.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.