4.07.2008
faith
'faith' [n] strong trust and confidence [oxford dictionary]
percaya...
'faith is to believe what you do not yet see; the reward of this faith is to see what you believe
-saint augustine.
faith yang saya punya adalah: saya ga sendiri.
setiap saya kembali untuk percaya bahwa *dia selalu ada setiap saya melangkah, terseok, bahkan terdiam, saya merasa sangat siap menanggung resiko apapun bentuknya yang pada akhirnya mendorong saya bergerak maju meskipun hanya hitungan centi.
well.. a quite share dengan seorang teman tiba2 saja mengugah saya untuk berkutat dengan noun yang satu inih. awalnya dia bercerita soal ke'gundah-gulana'annya, terlalu sayang pada seseorang dan akhirnya dia terjerembap sedih.
'posesif!!' katanya...
dia seperti gak terima 'kenapa sih baru ketemu sekarang? i wanna be the every part of her life, past, present, future...'
'ngehe!' kutuk saya dalam hati. lo mo curhat ato bagi2 cerita fiksi.
ditelinga saya dia terdengar menyesal...
huh..ga usah terlalu terusik masa lalu deh.
awkay, ive been there once and i found that useless ngebiarin pikiran kita bercokol disana terlalu lama. yang udah lewat ituh ga bisa dirubah...tapi masih bisa diperbaiki...
saya juga pernah merasa seperti itu. eneg dengan segala perihal yang notabene sekarang berjudul 'previous life'. saya ingin lepas dan mulai lagi dengan hidup yang baru, dan dalam masa transisi itu saya berubah menjadi seseorang yang sangat konyol. bedanya kekonyolan saya gak banyak dipengaruhi oleh kesedihan tapi lebih karena sakit hati. setiap tingkah laku sepertinya bersumber dari rasa menyesal. seandainya dulu saya gak bla bla bla... seandainya dulu saya bla bla bla... tentunya semua hal akan bla bla blaahhhh...
disitulah saya merasa sangat bodoh, saya gak mungkin bisa bener2 lepas dari masa lalu..no one could! terlalu lama terfokus pada penyesalanpun ga pernah membantu saya. menyesal ituh bagus kok buat pencernaan asal jangan terus dipantengin sampe lumutan. seharusnya saya menyibukkan diri dengan masa depan, sudah cukup menyesal!! dan mari mulai bertanya lagi 'bagaimana cara menjadi orang yang lebih baik besok pagi?'
thus..that question leads me to faith...
saya percaya saya bisa jadi orang yang lebih baik besok pagi [PD! gapapa yang penting yakin dulu]
karena saat saya percaya, i take things as they come, baik atau buruk. apapun yang terjadi saya akan baik2 ajah. im not in charge, not even feel the need to control. let just allow the universe to operate the way it supposed to. i behave myself and never mind the rest.
jadi begitulah...mungkin terdengar seperti 'ngemeng aja enak, ngelakuinnya susaaahhh'
emang susah, makanya saya gak pernah memilih untuk ngejalanin 'percaya' itu sendirian...
n_n
4.05.2008
mimi-shits-herself
Saya sudah bosan mendengar orang-orang itu berkata ‘cheer up!’ seandainya saja mereka juga percaya kalau memang semudah itu.
Desperate itu bukan cuma kesedihan. Desperate adalah waktu kita ngerasa hampa, ga bahagia, sakit dan sepi bergabung jadi satu. Ketika kita ngerasa desperate, kita kehilangan kemampuan dan kemauan untuk ngerasa bahagia. Mari sini, saya tunjukkan apa desperate itu:
Kamu akan terbangun jam 5, 6, atau 7 pagi, merasa bahwa kamu baru saja tertidur 10 menit yang lalu. Mungkin sepertinya memang begitu. Kalau kamu merasa ga harus kemana-mana, kamu akan berbaring saja di atas tempat tidur mungkin selama 3 jam kedepan… terlalu lelah, terlalu miserable untuk bangun dari pulau mimpi itu. Atau mungkin kamu akan mencoba tertidur lagi sampai jam 1 siang, because it’s so much easier to sleep through most of the day than actually live it, and you’re so unbelievably tired anyway. Kamu bakal capek berusaha membunuh tiap jam yang berlalu, dan parahnya lagi kamu ga pernah tau apa yang akan kamu rasakan besok.
Lalu, orang-orang itu akan bertanya ‘ada apa?’, dan kamu hanya tersenyum tipis dan menjawab ‘nothing, im just tired’. Iya! Kamu lelah. Kamu sangat lelah berkutat dengan hari tanpa keinginan untuk hidup didalamnya. Tapi kamu hanya tersenyum tipis, dan mereka percaya pada jawaban najis itu. Memang, selalu jauh lebih gampang untuk berbohong kok.
Mungkin suatu hari kamu menemukan sebuah jalan keluar yang sebenarnya ga sepenuhnya bisa mengeluarkan kamu. Kamu akan menulis, menggambar atau menyanyikan sesuatu. Or you might cut, burn, smoke, stab, drink, starve, scratch, pull, overdose...anything to take your mind away from the complete misery it seems to be so obsessed with. Sayangnya, rutinitas bodoh ini akan membuatmu muak. Kamu bakal menghabiskan waktumu ga hanya terhipnotis dengan depresi, tetapi pikiranmu akan sangat penuh dengan keinginan untuk terus lari dan menyakiti diri sendiri.
Lalu, kamu akan tersenyum melihat garis-garis berwarna merah muda di pergelangan tanganmu. Kamu nikmati sakitnya, yang kemudian memacu denyut-denyut hidup diseluruh nadimu. Setelah bosan dengan mainan ini, you will find different ways to destroy yourself or, more precisely, this monster inside you. But of course none of this will work. Kamu masih saja bakalan hidup dalam sendiri, terduduk dan berbincang dengan kosong. Hati-hati kemana kamu biarkan pikiranmu menerawang saat malam menjelang, karena malam adalah saat yang paling gelap dalam episode depresimu. Malam adalah saat paling rapuh, saat kamu menjadi lemah, saat yang tepat untukmu menyakiti diri sendiri, saat dimana kamu menghabiskan waktu untuk menangis, berteriak karena SAKITmu. Kamu gemetar dan merasa tubuhmu seperti akan meledak. Dan ga ada satu orang pun yang mengerti.
Kamu ga dirawat di Rumah Sakit, kepalamu ga ditutupi dengan perban dan ga ada satu jarum pun tertusuk ditubuhmu. Kamu ga punya alasan apapun untuk membuat orang-orang disekitarmu sadar bahwa kamu SAKIT dan butuh bantuan. Kamupun terlalu takut meminta pertolongan. Kamu akan terus meratap, hoping someone will notice your slow, detailed self-destruction.
Jangan khawatir, ga selamanya semua akan buruk. Suatu hari kamu akan ngerasa sangat aman, kamu melihat seberkas harapan dan mungkin semua hal akan menjadi lebih baik. Ya, semuanya memang bisa menjadi lebih baik dan kamu punya kekuatan untuk melawan depresi foolish itu. Then one small thing will go wrong, and you’ll fall apart all over again. You feel stupid for even considering that things could get better.
Eventually, you begin to expect it. You anticipate the bad times, because you know the good times are just fooling you. And they are filled with fear and worry over when everything will come crashing down again. You are always waiting for the next breakdown. You’ve become so accustomed to feeling miserable, that happiness is a foreign feeling that you won’t even let yourself experience. You don’t deserve it. So you become numb, which at times, is worse than the screaming and crying depressive episodes. You find yourself begging to hurt again, because any feeling is better than feeling nothing at all!!
***Eventually, though, you get tired. You want to claim some appearance of your poor life. Failing that you want a view of the sea, golden sand and all the freedom in the world to shit on it.
November 27th 2007
Rasanya enak banget tau ada orang yang begitu sayang sama kita. Tulus ngasi perhatiannya, pedulinya, lovingnya, sepertinya semua bakalan mereka berikan cuma supaya kita selalu bahagia. Tapi, begitu kita sampai pada titik dimana kita sadar kalo kita ga bisa ngasi hal yang serupa, rasanya terlalu menyakitkan ternyata. Maksut saya, kita ga punya kemampuan untuk memberi apa yang mereka sudah kasih ke kita, bukan melulu hal yang sama, hanya masalah timbal balik aja. Kenapa kita ga mampu? Kalo saya wajib fardhu menjawab pertanyaan ini, maka jawaban yang saya punya hanya ‘my bad!’ saya ga sesempurna mereka, pathetic i know..
Please don’t judge me evil!
Saya ga sudi bermaksud jahat sama orang-orang yang begitu peduli pada saya. Saya juga sayang kok sama mereka, masalahnya saya terbentur ragam rasa beserta keadaan yang memaksa. Saya tidak mencoba memfitnah ‘rasa’ dan ‘keadaan’ sebagai biang keladinya. Lagi-lagi pada akhirnya semuanya meruncing ke satu point, EGO. Sudah saya katakan saya ga sesempurna mereka!
Iyah, ego saya yang terlalu bodoh ini menuntun saya untuk berlaku sebagai subject yang ga pernah mau kalah. Apa lacur? Saya terlahir selfish.
Saya kembali pada sakit yang menyerang saat kita sampai pada titik balik ego kita. Iya, saya memang sedang mengalaminya sekarang. Entah Tuhan mimpi apa sampai mau membuka hati saya yang sudah karatan ini. Saya merasa semu, bahagia yang sudah saya kumpulkan satu-persatu seperti sudah ga ada artinya. Saya merasa bersalah, karena attitude saya untuk mencari bahagia ternyata cuma lakon oportunis semata. Saya merasa begitu kecil, karena berani berharap yang terlalu besar. Saya kecewa, karena saya gagal!
Sekarang yang tersisa hanya saya dan senyawa kecil sanctuary. Mereka masih ada tentu saja, berjarak hanya 5 kilometer dari sini. Dan kelebihan ego ini akan terlucuti di tiap centimeter yang saya tapaki menuju mereka, menuju bahagia yang sempurna... see you there...
mati rasa
when im counting out my demons
so there was one for everyday
with the good one’s on my shoulder
and sent the other one’s away
*everything’s not lost – coldplay
They told me to just express love.
They told me that there are so many ways i can do it.
They told me that im given opportuniities at all times.
but there are times when it is easy to do and there are times when it’s not.
Im still passing the ‘its not’ way. I kno it is not a good place to be since it pushes me to act irrationally. I loose my trust!
….matirasa
What is love?
It is a messy and difficult thing!
But it could be the most wonderful gift that I’ve ever given
Then, when it comes to the periods of an absence love, there comes the fear.
But what is a fear for me now?
When there’s no one to pick me up when im down,
When there’s no one to tell me the truth,
When there’s no one to keep me honest.
There comes the fear…
Untuk shanty.. untuk chussy...
Sahabat.. the one who tells you the truth and keeps you honest
I just miss you guys.. dan sekarang, saat ini, mi menangis hanya karena kangen.
Masih ingat waktu kita dimarahi ibu kos cuma karena tertawa terlalu keras,
Masih ingat waktu kita nangis bareng gara-gara masalah sepele yang bakalan konyol banget kalo kita bahas sekarang..
Masih ingat acara narsis bersama yang udah bikin kita jadi banci kamera sampai detik ini..
Masih ingat tentang kita…
Banyak banget senang yang kita jalanin bareng..
Banyak sedih yang kadang sampai membuat kita lupa bahwa kita ada
Mi gak pernah menyesal menjalani apapun.. karena dulu, setiap terbang dan jatuh.. kalian selalu ada
Makasih guys..
Udah ngingetin mi supaya rajin mandi..
Untuk saran kalian supaya mi punya suami berhidung mancung
Untuk celoteh pendek kalian yang seringkali jadi semangat untuk hidup satu hari lagi
Untuk selalu mengelus pundak mi yang kerap butuh bahu
Untuk menjadi sanctuary..
Makasih..
Udah bikin kita jadi berarti…
I love you siz…
beruang jambon
Kucing belang saya, anjing buluk saya dan beruang merah jambon saya adalah teman-teman yang sangat agreeable. Mereka ga pernah bertanya, ga pernah menuding, ga pernah rewel minta mamam apalagi ngotot minta dibeliin sepatu baru.
Iyes.. teman-teman yang saya sebut diatas memang berhawa hewan semua, hewan yang dalam bhs inggrisnya tuw animal, animal yang dalam bhs latinnya tuw anima, dan ternyata! Tak dinyana-nyana anima itu berarti jiwa, ‘SOUL’ sodara-sodara!!
Punya teman-teman berupa hewan itu penting loh, buktinya saya bisa belajar dari mereka, that they only kno how to live in the moment. Mereka ga mencibir gara-gara masa lalu, ga pula khawatir dengan masa depan. Walopun saya ga bisa bicara bhs mereka tapi gampang banged ko mengerti situasi rumah tangga para hewan lucu piaraan saya inih.
Secara saya punya penerjemah handal khusus bahasa kewan, humm… misu my vanilla
Bwakakakak…
*piss bebeh ^_^
Oct 26th 2007
I hate u such a liar!
Im hearing every words then suddenly it turns out to be a lie
Haha..why should I care?
Yea..
Why should I care!
I care about you
Fool me!
If I don’t give a damn about that shit, I should remain fine
then why should I feel this upset?
You lie to me and it get me mad
*it feels fine to remain alert and numb to everything except anger
Because at least I can’t say that im tired
Almost everyday im dealing with this devil inside my head
I longed to say ‘I hate you. Im done with you.’ straight to yer face!
Gosh I wish the devil gets his victory on this.. but he never win (what makes you so weak?)
past paste
iah kamu benar..
mereka tak bisa membantu menyembuhkan luka
malam itu saya sudah mencoba, meneriaki siapa saja! siapa saja…, memaksa mereka mengantar saya ke circle k, saya harus membeli sebuah kotak putih bertuliskan ‘first aid’ lalu bicara. saya tidak bicara, lebih karena tak bisa. Jadi saya biarkan mereka yang berbicara dan saya sibuk berdoa semoga hujan segera tiba. Entahlah, rasanya saya ingin berlari dibawah hujan lalu biarkan tubuh ini diderasi airnya. Tapi seperti biasa, tuhan tidak mengabulkan permohonan saya, ya sudahlah toh saya tak bisa melihat pelangi setelah hujannya reda. Pelangi bodoh mana yang mau keluar malam-malam?
Efekrumahkaca – desember
Akhirnya, lagi, saya memaksa, minta diantar pulang karena merasa percuma. ‘first aid’ sudah terbeli tapi saya tetap tak tertolong juga, padahal saya belum siap mati. Lalu disitulah saya, terduduk sendiri dengan sebatang rokok ditangan kiri, sekarat dan diam saja. Where the hell are you?
Saya tidak menangis, bukan hebat tetapi karena kelenjar air mata sudah terkuras habis, saya sakit kepala. Dan yang saya butuhkan ternyata bukan ‘first aid-nya’. Saya butuh kamu...
Apakah saya sebeku es di kutub utara hingga kamu lebih memilih untuk pergi mencari berkas matahari?
Apakah tiap detik begitu mencabikmu saat jarak kita hanya 5 cm?
Did i kill you slowly?
Lalu saya mengutuk dalam hati, betapa menyedihkan menjadi pelangi, bodoh untuk setia menunggu huja reda..
*ini untuk aree yang menjadi hujan
Bukan masalah ‘2 hari’ nya, hujan tidak turun...itu saja.